Klub-Klub Debutan Di Liga Champions 2008-09

Dari 32 klub yang lolos ke babak grup Liga Champions 2008-09 kali ini, ada empat klub yang tampil untuk pertama kalinya di ajang paling bergengsi klub sepakbola Eropa ini.
Mereka adalah Anorthosis Famagusta, CFR 1907 Cluj, FC BATE Borisov, dan Zenit St. Petersburg.

Bila keempatnya berhasil lolos, sedangkan klub-klub besar seperti Olympiakos, Schalke, Glasgow Rangers, dan Galatasaray tidak, maka sudah saatnya kemampuan mereka diakui dan tidak dianggap sebagai kebetulan semata.
GOAL.com mencoba memberikan informasi mengenai para klub debutan tersebut. Siapa tahu mereka bisa menjadi klub favorit baru Anda.


Anorthosis Famagusta (Siprus)
Berdiri Sejak: 30 Januari 1911
Manajer: Temuri Ketsbaia
Lolos Ke Babak Grup: Mengalahkan Olympiakos (Agg: 3-1)
Juara Siprus ini membuat sejarah dengan menjadi tim Siprus pertama yang lolos ke Liga Champions. Walaupun menjadi yang terbaik di Siprus, dari susunan pemain yang ada hanya nama Traianos Dellas dan sang manajer Temuri Ketsbaia yang telah dikenal umum.

Dellas sempat malang melintang bersama Sheffield United, Perugia, dan AS Roma. Sementara Ketsbaia menimba pengalaman dengan bermain di Liga Primer Inggris bagi Newcastle United dan Wolverhampton Wanderers.

Walaupun demikian, Anorthosis telah menunjukkan kalau mereka mempunyai peluang yang lebih besar untuk lolos ke babak 16 besar dibandingkan Werder Bremen atau Panathinaikos yang satu grup dengan mereka.

Matchday 3 akan menjadi sangat penting karena mereka akan berhadapan dengan Nerazzurri, dan pertandingan itu akan menjadi ujian bagi klub berlogo burung Phoenix tersebut untuk mengetahui posisi mereka di tim elit Eropa.


CFR 1907 Cluj (Rumania)
Berdiri Sejak: 1907
Manajer: Maurizio Trombetta
Klub asal kota Cluj-Napoca ini menjadi tim yang paling mengejutkan di Liga Champions kali ini setelah menekuk AS Roma 2-1, dan meraih satu poin dari finalis musim lalu Chelsea.

Empat angka itu membuka mata tim lainnya dan membuat Giallorossi dan Bordeaux ketar-ketir karena tim yang awalnya dibentuk oleh para pekerja kereta api tersebut berpeluang besar untuk mendampingi The Blues sebagai favorit ke babak 16 besar.

Hasil tersebut selain dari penampilan pemain juga berkat strategi yang tepat dari Trombetta. Sang manajer yang hanya bermain di Serie A selama dua musim itu mendapat pelajaran berharga di sisi lapangan dari Francesco Guidolin saat menjadi asistennya di Udinese dan Bologna.

Bila Cluj terus mampu meraih angka di matchday berikutnya, maka tinggal tunggu waktu saja bila tim tersebut menjadi pecah setelah pemain andalannya dan juga sang manajer dibeli oleh klub besar Eropa lainnya.


FC BATE Borisov (Belarus)
Berdiri Sejak: 1973
Manajer: Viktor Goncharenko
Lolos Ke Babak Grup: Mengalahkan Levski Sofia (Agg: 2-1)
Nama BATE baru akan muncul di permukaan bila topik yang dibahas adalah Alexander Hleb. Hal itu terjadi karena BATE menjadi tim senior pertama yang mengasah karir Hleb di dunia sepakbola.

Selain itu, prestasi tim tersebut hanya terbatas dalam lingkup Belarus dengan menjadi juara liga sebanyak 4 kali.

Di Liga Champions musim pertamanya, tim berkostum kuning biru itu melengkapi grup neraka yang juga terdiri dari Juventus, Real Madrid, dan tim debutan lainnya Zenit St. Petersburg.

Bukannya langsung menempati juru kunci, BATE malah berhasil merebut satu angka dari Juventus walaupun kalah dari Madrid. Sepertinya anak-anak Viktor Goncharenko ini lebih mencoba untuk bertahan di posisi ketiga agar dapat lolos ke kancah Piala UEFA.


Zenit St. Petersburg (Rusia)
Berdiri Sejak: 1925
Manajer: Dick Advocaat
Lolos Ke Babak Grup: Juara Piala UEFA 2007/08
Dari ketiga tim debutan lainnya, Zenit merupakan tim yang paling dijagokan dalam musim pertamanya di Liga Champions. Piala UEFA yang diraihnya, dan juga kemenangan terhadap Manchester United di ajang Piala Super UEFA menunjukkan harapan itu benar adanya.

Selain prestasi di lapangan itu, Zenit juga otomatis diperkirakan dapat melaju lebih jauh dengan adanya dukungan finansial dari Gazprom perusahaan terbesar di Rusia yang juga merupakan pemilik Zenit.

Advocaat tentu saja ditargetkan harus menembus 16 besar dan minimal berada di posisi kedua saat babak grup berakhir. Itu berarti Zenit harus menyingkirkan salah satu dari Madrid atau Bianconeri. Bukan pekerjaan yang mudah tentunya.

Tetapi bila melihat goyahnya penampilan Juventus di domestik dan Eropa kali ini, bukan tidak mungkin posisi kedua dapat dicapai. Apalagi bila Andrei Arshavin tetap bermain bagi Zenit dan menolak tawaran dari klub Inggris, Spanyol, dan Italia yang ingin membelinya.