Sepuluh Hal Menarik Tentang Bastian Schweinsteiger


Pemain yang akrab dipanggil Schweini ini punya kemampuan cukup komplet. Ia bisa bermain di posisi manapun di lapangan tengah. Hebatnya, ia bisa tampil sama baiknya saat ditempatkan sebagai gelandang sayap kiri, kanan maupun tengah. Selain itu, kemampuan driblingnya termasuk bagus, larinya kencang dan spesialis mengambil bola-bola mati. Ditambah lagi dengan usianya yang masih 24 tahun, membuat Schweini didapuk sebagai salah satu pemain terbaik Jerman saat ini.

Pemain kelahiran 1 Agustus 1984 ini sebelumnya tidak menyangka kalau karirnya melesat begitu cepat. Ia masuk klub yunior Munchen pada usia 14. Selama empat tahun, Shcweini tampil cukup menonjol dan mampu mempersembahkan beberapa gelar. Pada 2002, ia berhasil masuk tim cadangan Munchen. Baru beberapa bulan di dalam tim, ia sudah menarik perhatian pelatih tim utama Munchen saat itu, Ottmar Hitzfeld. Schweini diturunkan sebagai pemain pengganti saat bertemu RC Lens di ajang Liga Champions pada November 2002.

Ternyata Schweini tampil bagus dan bahkan membuat satu assist. Sebulan kemudian, ia langsung mendapat kontrak sebagai pemain profesional di klub raksasa Jerman tersebut. Di musim itu, Munchen berhasil meraih gelar juara Bundesliga serta Piala Jerman.

Di musim berikutnya, ia makin sering tampil untuk Munchen. Sebuah prestasi yang membanggakan, karena klub yang dijuluki FC Hollywood itu punya banyak pemain bintang. Kalau seorang pemain muda binaan klub bisa menembus tim inti, itu sudah merupakan pencapaian yang mengangumkan.

Kecemerlangan Schweini di klub tentu membuatnya dilirik masuk timnas. Pelatih Jerman saat itu, Rudi Voller, memasukkan Schweini dalam skuad Piala Eropa 2004. Jerman memang gagal lolos dari penyisihan grup. Tapi pemainan para pemain muda mereka, termasuk Schweini, mendapat apresiasi tinggi dan dianggap punya masa depan cerah.

Anggapan yang tepat. Pamor Schweini makin mengkilap saat tampil di Piala Dunia 2006 di negaranya. Pemain dengan tinggi badan 183 cm ini menjadi incaran banyak klub. Munchen langsung memagari Schweini dengan memberi kontrak baru, yang akan berakhir pada pertengahan 2009.

Performa ciamiknya di Euro 2008 dengan membawa Jerman masuk final, semakin membuat banyak klub ingin menariknya keluar dari Munchen. Juventus dan Real Madrid disebut-sebut paling getol mendekati Schweini yang memang pernah menyatakan ingin mencoba tantangan baru di luar Jerman. Rasanya, kalau Schweini hijrah ke Italia atau Spanyol, permainannya akan makin berkembang dan tentunya diharapkan akan menarik untuk ditonton.

Jadi atau tidak Schweini hengkang dari Munchen, ia tetap menarik untuk dinanti. Berikut ada sepuluh hal menarik seputar dirinya.

10. Schweini mencetal gol pertamanya untuk Munchen di usia 19, saat timnya berhadapan dengan VfL Wolfsburg pada September 2003.

9. Schweini juga melakukan debut di timnas Jerman saat berusia 19 tahun. Saat itu, Jerman berhadapan dengan Hongaria dalam pertandingan pemanasan menjelang Piala Eropa 2004. Meski tidak tampil di babak kualifikasi, Schweini masuk daftar 23 pemain yang dibawa pelatih Rudi Voller ke Euro 2004.

8. Meski dipilih pada saat-saat terakhir menjelang hari terakhir pendaftaran pemain Euro 2004, Schweini tampil di semua pertandingan penyisihan grup. Ia bahkan membuat satu umpan jitu pada Michael Ballack yang membuat gol ke gawan Republik Ceko. Sayangnya, Jerman kalah 2-1 dan tersingkir.

7. Dalam perebutan tempat ketiga di Piala Dunia 2006, Jerman memang 3-1 atas Portugal. Dua gol dicetak Schweini. Satu gol lagi bunuh diri pemain Portugal, Petit, akibat badannya membelokkan bola tendangan keras dari Schweini. Schweini terpilih sebagai pemain terbaik di pertandingan tersebut. Uniknya, dia Euro 2008, Schweini kembali membuat gol saat Jerman mengalahkan Portugal 3-2 di babak perempat-final. Ia memang hanya membuat satu gol, tapi dua gol Jerman lainnya adalah assist dari Schweini.

6. Di usia 22, Schweini sudah bermain 41 kali untuk Jerman. Ia memecahkan rekor sebagai pemain termuda yang sudah bermain lebih dari 40 kali. Di usia yang sama, Lothar Mattheus (pemegang rekor bermain terbanyak untuk Jerman yaitu 150 kali), baru bermain 13 kali untuk timnas. Tapi, rekor Schweini kemudian dipecahkan Lukas Podolski yang bermain 44 kali saat berusia 22 tahun. Sampai November 2008, Schweini sudah 62 kali bermain dan mencetak 17 gol untuk Jerman.

5. Di usia 24, Schweini sudah disebut-sebut sebagai pemain legendaris Munchen dan Jerman serta salah satu gelandang tengah terbaik yang pernah dimiliki kedua tim. Uniknya, Schweini lebih sering bermain sebagai sayap kanan di Munchen dan gelandang sayap kiri di timnas Jerman.

4. Schweini punya pacar seorang model cantik, Sarah Brandner. Sang kekasih bersahabat dengan Sylvie, istri pemain Belanda dan Real Madrid, Rafael van der Vaart. Karena kedekatan tersebut, Schweini sempat dikabarkan dibujuk pindah ke Madrid oleh van der Vaart dan istrinya.

3. Schweini sempat menjadi atlet ski saat masih 14 tahun. Saat harus memilih antara menjadi atlet ski atau pesepakbola, ia akhirnya memilih sepakbola. Pilihan yang tepat.

2. Schweini punya seorang kakak, Tobias, yang juga pemain sepakbola. Sang kakak hanya bermain di klub-klub level bawah dan sekarang bermain di klub Divisi Tiga Jerman, SpVgg Unterhaching.

1. Schweini kerap disejajarkan dengan Stefan Effenberg, pemain legendaris Munchen. Keduanya dianggap punya skill yang sama hebatnya, gaya permainan yang serupa dan mampu ditempatkan di berbagai posisi di tengah. Punya karakter kuat, tidak kenal kata menyerah dan bertenaga kuda. Secara fisik, wajah mereka juga hampir sama. Bedanya, Effenberg terbilang temperamental, sedangkan Schweini lebih tenang dan tidak emosional.

Tidak ada komentar untuk "Sepuluh Hal Menarik Tentang Bastian Schweinsteiger"