Lazio, Klub Tertua Roma


Profil Singkat
Nama: Societa Sportiva Lazio SpA
Julukan: Biancocelesti (Putih Biru Langit), Aquiloti (Elang Muda), Le Aquile (Si Elang)
Berdiri: 9 Januari 1900
Stadion: Stadio Olympico, Roma (Kapasitas 72700)
Presiden: Claudio Lotito
Pelatih: Delio Rossi

Sejarah

Lazio berdiri di awal tahun 1900 di Prati, salah satu distrik kota Roma. Adapun pertama berdiri, Lazio bukan hanya berbentuk sebuah klub sepakbola, melainkan juga mengayomi cabang olahraga lain.

Lazio ambil bagian dalam kompetisi di tahun 1912. Lazio juga menjadi satu-satunya klub besar ibukota Italia yang tidak bersedia bergabung dalam merger yang digagas Benito Mussolini yang akhirnya membentuk klub baru berjuluk AS Roma.

Ikon warna Lazio terkenal dengan warna putih biru langit. Warna ini terinspirasi dari lambang nasional Yunani.

Kostum lazio untuk pertama kalinya terdiri dari tiga warna, yaitu putih, biru langit dan hitam. namun seiring berjalannya waktu warna hitam dihilangkan dan bertahan hingga saat ini.

Logo Lazio berwujud elang, yang merupakan pilihan Luigi Bigiarelli, pendiri Lazio. Diketahui lambang tersebut diambil dari logos pasukan kerajaan Roma yang disebut Aquila.

Prestasi

Sama seperti Roma, prestasi Lazio juga naik turun. Namun prestasi Lazio terlihat mencolok di akhir 90-an dan awal 2000. Di periode ini, Lazio ditangani oleh Sven Goran Eriksson.

Saudara tua AS Roma itu hanya meraih dua titel scudetto, yaitu di musim 1973/74 dan 1999/00, empat tropi Coppa Italia (1958, 1997/98, 1999/00, 2003/04) dan dua titel Piala Super Italia (1998 dan 2000). Lazio juga sempat menjadi kampiun Serie B di musim 1968/1969.

Di kompetisi Internasional, Lazio berhasil memenangi Piala Winners di musim 1998/99 dan Piala Super Eropa di tahun 1999.

Fakta Menarik Lain

- Saat pertama didirikan, Lazio merupakan sebuah klub olahraga dengan menaungi 37 cabang olahraga, terbanyak seantero Eropa saat itu.

- Lazio termasuk sebuah klub yang go public dengan menempatkan sahamnya di Borsa Italiana. Akan tetapi saham terbesar Lazio dipegang oleh Claudio Lotito dengan total 61,312 persen.