Irfan Bachdim & Sergio Van Dijk Ke Timnas Indonesia


Melalui wawancara eksklusif GOAL.com, Irfan Bachdim mengungkapkan niatnya untuk membela Merah-Putih suatu saat, jika gelandang FC Utrecht berusia 20 tahun itu gagal menembus timnas Belanda.

"Pilihan yang sulit. Idealnya, saya ingin bermain untuk kedua tim, tapi itu mustahil," kata Irfan. "Saya pernah bermain untuk Indonesia U-23. Tentunya level timnas Belanda lebih tinggi, jadi kalau dilihat dari faktor ini, saya akan memilih Belanda. Tapi, sangat sulit bagi saya menembus timnas Belanda, jadi jika impian itu terlihat mustahil diwujudkan, saya akan senang bermain untuk Indonesia."

Ketika ditanya apakah Irfan serius ingin memperkuat timnas, Irfan menjawab: "Tentu saja ini pilihan serius. Saya akan sangat senang jika bisa bermain untuk negeri yang indah ini."

Sedangkan Sergio van Dijk, berusia enam tahun lebih senior dari Irfan, juga menyatakan minatnya untuk memperkuat lini depan skuad besutan Benny Dollo.

"Saya adalah orang Belanda, sama halnya saya juga orang Indonesia," ujar Sergio setelah menyaksikan pertandingan Pra Piala Asia 2011 antara Indonesia dan Australia.

"Adanya sejarah dalam keluarga saya membuat saya berpikir, bermain untuk mereka [Indonesia] adalah suatu kehormatan," lanjutnya.

Irfan dan Sergio sama-sama antusias ingin membela timnas. Dilihat dari wawancara masing-masing, Sergio sudah melepaskan tekadnya untuk menembus timnas Belanda. Sementara Irfan masih memiliki harapan untuk memperkuat skuad Oranye.

Sergio mengaku bisa bahasa Indonesia, sedangkan Irfan hanya memahami beberapa kata, ketika berlatih dengan Indonesia U-23 di Belanda. Melihat dua fakta di atas, jelas-jelas Sergio memiliki rasa nasionalisme yang lebih tinggi.

Sebelum melangkah lebih jauh, wartawan GOAL.com Indonesia Yuslan Kisra sudah mengumpulkan beberapa tanggapan dari semua pihak terkait.

Nugraha Besoes - Sekretaris Jenderal PSSI

"Tentu kami akan menyambut gembira sekiranya Irfan ingin bemain di timnas. Pengalamannya merumput di Liga Eropa dipastikan menjadi modal tersendiri, yang tentunya bisa ditularkan di timnas. Meski demikian, kami memastikan dia akan tetap melalui tahapan seleksi seperti pemain timnas lainnya."

Benny Dollo - Pelatih Tim Nasional

"Karena ini urusannya antar sesama federasi, maka semuanya tergantung PSSI. Merekalah yang harus mengirimkan surat kepada Asosiasi Sepakbola Belanda (KNVB), yang tentunya akan diteruskan ke klub di mana Irfan saat ini bermain. Yang pasti, jajaran pelatih timnas sangat senang mendengar berita tentang keinginan Irfan tersebut. Sebab dengan begitu, kekuatan timnas khususnya di lini tengah akan bertambah, yang secara kebetulan saat ini menjadi salah satu titik lemah."

Rahim Soekasah - Ketua Badan Tim Nasional PSSI

"Ada banyak hal yang harus dipenuhi untuk bisa menjadi pemain timnas Indonesia. Meski pemain itu merumput di luar negeri, itu bukan jaminan dengan mudah berbaju tim Merah-Putih. Lagi pula, di timnas itu butuh pemain yang memiliki nasionalisme yang tinggi. Buat apa pemain hebat jika tidak punya rasa nasionalisme. Ini akan sangat berbahaya. Terutama bagi pemain lain, karena bisa memengaruhi mereka. Satu hal yang pasti, Irfan sebelumnya pernah bergabung di timnas U-23, ketika skuad ini berlatih di Belanda beberapa waktu lalu. Tapi hanya sekali ikut latihan, dia sudah 'ngacir' dengan alasan cedera. Setelah itu, dia tidak kembali lagi tanpa memberikan penjelasan apapun."

Nurdin Halid - Ketua Umum PSSI

"Tentu kabar mengenai keinginan Irfan dan juga pemain keturunan Indonesia lainnya yang merumput di luar negeri cukup menarik. Hanya saja, kita dipastikan bakal kesulitan merekrut mereka di timnas, sekiranya status mereka masih belum menjadi warga negara Indonesia. Tapi jika memang mereka bersedia menjadi WNI, tentu PSSI dengan senang hati akan menerima kehadiran mereka."

Ponaryo Astaman - Gelandang Timnas

"Bagi saya tentu tidak ada masalah sekiranya kemungkinan ke arah sana memang bisa. Silahkan saja Irvan atau siapapun pemain yang saat ini berada di luar negeri, ingin bergabung ke timnas. Terlebih jika memang pelatih, dalam hal ini Om Bendol [Benny Dollo] menginginkan hal itu. Sebagai pemain timnas, sedikit pun saya tidak merasa terancam dengan keinginan Irfan tersebut. Sebab persaingan di timnas itu tidak hanya datang dari pemain seperti Irfan, namun dari dalam negeri justru lebih banyak."

Johar Arifin - Mantan Sekjen KONI Pusat & Deputi Menpora

"Indonesia tidak mengenal yang namanya naturalisasi, karena dianggap tidak sportif. Tapi jika Irfan dan Sergio ingin membela timnas sepakbola Indonesia, yang penting mereka harus berstatus WNI. Sebagai contoh, dulu ada pebulutangkis kita, Ferry Sonneville. Ia adalah keturunan Eropa dan menetap di Amerika. Saat kuliah, ia rela kembali ke Indonesia, jadi WNI, ikut mendirikan PB PBSI dan ikut membela timnas Indonesia hingga menjuarai Piala Thomas 1958, 1961 dan 1964. Ferry merupakan contoh yang positif. Jadi kalau Irfan, Sergio dan pemain-pemain keturunan Indonesia lainnya di luar negeri ingin membela timnas dengan status WNI, ya silahkan saja, jika PSSI memang membutuhkan."

Abi Hasantoso - Pemerhati Sepakbola Nasional

"Dalam rangka menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018 atau 2022, sudah seharusnya Indonesia memikirkan prestasi timnas di berbagai ajang sepakbola internasional. Kehadiran Irfan dan juga Sergio bergabung ke dalam timnas patut kita upayakan. Setidaknya kehadiran dua pemain berdarah Indonesia yang malang melintang di liga kelas dunia ini akan membawa perubahan baik dan tak ada salahnya kita mencobanya. Ini kesempatan yang baik buat pengurus sepakbola kita membawa perubahan. Sayang, kalau dua pemain berkelas dunia ini tidak kita manfaatkan untuk membela tim Merah Putih. Saya menyambut baik ide memanggil Irfan dan Sergio masuk ke dalam timnas sepakbola Indonesia. Semoga saja hal ini dapat terwujud, karena ini cara yang paling realistis untuk mendongkrak prestasi timnas Indonesia."

Pokok Diskusi & Tanggapan GOAL.com:

1) GOAL.com akan meminta PSSI/BTN agar segera menindaklanjuti secara riil keinginan Irfan dan Sergio untuk membela timnas Indonesia.

2) Satu hal yang perlu ditegaskan: Irfan lahir di Amsterdam, tapi memegang paspor Republik Indonesia. Ketika timnas U-23 berlatih di Belanda, Irfan belum sepenuhnya pulih dari cedera engkel yang dialaminya dari kompetisi A1 Junior. Apa yang disebut "ngacir" oleh Rahim Soekasah tidak jelas. Padahal kala itu, usia Irfan masih 18 tahun - jauh di bawah pemain-pemain U-23 lainnya.

3) Jika Sergio belum berstatus Warga Negara Indonesia (WNI) tapi mau, adalah tugas dan wewenang PSSI untuk wajib membantu pengurusan status barunya.

4) Wajar saja jika PSSI atau BTN meragukan kemampuan dan nasionalisme Irfan dan Sergio. Tapi, apa salahnya mencoba kedua pemain tersebut untuk mengatasi keraguan mereka? Apakah PSSI dianggap perlu mengundang Jong FC Utrecht dan Queensland Roar untuk ujicoba melawan timnas atau salah satu klub Indonesia di Senayan? Dari hasil ini, setidaknya BTN bisa mengetahui kemampuan Irfan dan Sergio.

5) Kalau Irfan dianggap belum memenuhi syarat oleh PSSI/BTN, setidaknya Sergio diutamakan terlebih dulu untuk mendongkrak lini depan skuad Bendol. Sebelumnya, kedua pemain bisa dikasih trial atau eksibisi.

6) Kehadiran Irfan dan Sergio di timnas tidak bisa dianggap sebagai sebuah naturalisasi, karena berbeda dengan skema pemain asing di timnas Singapura, di mana pemain-pemain seperti Agu Casmir dan Daniel Bennett tidak memiliki Singaporean heritage - beda halnya dengan Irfan dan Sergio.

7) Mempelajari bahasa Indonesia dan beradaptasi terhadap budaya Indonesia bukan hal yang mustahil buat Irfan.



Tidak ada komentar untuk "Irfan Bachdim & Sergio Van Dijk Ke Timnas Indonesia"