PROFIL: Sepuluh Fakta Menarik Tentang Goran Pandev

Di usia 17 tahun, Inter Milan memboyong Goran Pandev dari Belasica -- klub lokal Macedonia -- sebagai pemain masa depan. Namun Inter tak pernah mendidik dan memberinya kesempatan mengenakan kostum Nerazzurri.

Adalah Delio Rossi, pelatih Lazio saat ini, yang membentuknya sebagai striker hebat. Pandev membayar semua itu dengan produktivitas, dan kesetiaan. Ia menolak semua tawaran klub-klub elite; Bayern Munich, Liverpool, Chelsea, dan Tottenham Hotspurs.

Berikut sepuluh hal yang menarik tentang pemain kelahiran Macedonia itu.

10. Hanya satu musim bermain di Belasica, Pandev diboyong talent scout Inter Milan ke San Siro. Inter tidak mendidiknya, tapi lebih suka meminjamkannya ke Spezia -- klub di Serie C1. Di klub ini, Pandev menjadi pemain reguler sampai akhir musim.

9. Inter membawanya kembali ke San Siro. Sekali lagi Pandev tidak mendapat tempat, sehingga manajemen Nerazzurri kembali meminjamkannya ke Ancona -- klub yang saat itu baru promosi ke Serie A pada musim 2003. Di klub ini, Pandev tampil 20 kali dan mencetak satu gol. Ancona kembali terdegradasi dengan status sebagai klut terburuk dalam sejarah Serie A. Pandev tidak kecewa. Ia justru mengenangnya sebagai pengalaman berharga.

8. Tahun 2004, Dejan Stankovic pindah dari Lazio ke Inter. Pandev menjadi bagian transaksi itu pertukaran itu, tapi dengan status pinjaman. Ia hanya bisa menerima semua yang dilakukan Inter terhadapnya. Bahkan ia menikmati suasana di Lazio, dan tampil mengesankan pada musim pertamanya dengan Biancoceleste. Ia tampil di 29 pertandingan, tapi hanya mencetak tiga gol.

7. Musim berikutnya Delio Rossi tiba. Rossi mengusulkan kepada manajemen Lazio untuk membeli Pandev, dan mengontraknya secara permanen. Transaksi Pandev terbilang rumit, karena Inter ternyata telah menjual hak kepemilikan atas diri Pandev ke Udinese. Lazio menghubungi Udinese, dan mengeluarkan 4 juta euros untuk membeli Pandev. Tahun 2006, Pandev resmi menjadi pemain Lazio.

6. Rossi menduetkannya dengan Tomasso Rocchi di lini depan. Keduanya memperlihatkan produktivitasnya, dengan membawa Lazio ke Liga Champions pada musim 2007/2008. Di ajang inilah Pandev menarik perhatian klub-klub besar. Yaitu ketika mencetak dua gol ke gawang Madrid.

5. Bayern Munich, Liverpool, Chelsea, dan Tottenham, berminat memboyongnya. Keempatnya bersiap melayangkan tawaran, tapi Pandev mengurungkan niat mereka dengan mengatakan akan tetap berada di Roma sampai kontraknya berakhir 2010.

4. Di Macedonia, negeri pecahan Yugoslavia, Pandev adalah idola semua kalangan. Ia salah satu bintang besar negeri itu, setelah era Darko Pancev -- legenda Red Star Belgrade -- berakhir.

3. Sebagai bintang, Pandev kini mengusung beban berat; meloloskan Macedonia ke Piala Dunia. Memang bukan sesuatu yang tidak mungkin. Terlebih, dari 37 kali memperkuat Macedonia di level internasional, Pandev cukup produktif dengan 13 gol.

2. Di timnas Macedonia dan Lazio, Pandev bermain di posisi berbeda-beda. Di Lazio, ia biasa bermain di belakang Tomasso Rocchi. Di timnas Macedonia, sejak kedatangan pelatih Srecko Katanec, Pandev bebas bermain di lapangan tengah atau menjadi striker tunggal.

1. Sejarah mencatat, pemaih kelahiran Strumica, 27 Juli 2983 ini sebagai pemain Macedonia kedua yang berkarier di Italia. Pemain pertama adalah Darko Pancev, yang bermain bersama Inter Milan antara 1992–1995.

Tidak ada komentar untuk "PROFIL: Sepuluh Fakta Menarik Tentang Goran Pandev"