Tim Fair Play 2008/2009

Setiap akhir musim kompetisi, asosiasi sepakbola negara-negara Eropa mengeluarkan data disiplin pemain dan klub. Data itu memperlihatkan jumlah kartu merah dan kuning yang dikoleksi klub dan pemain sepanjang laga, dan digunakan untuk menentukan klub dan pemain mana yang menjunjung fair play.

Dari Serie A, Felipe Melo (Fiorentina) bertengger di urutan teratas dalam daftar pemain paling banyak melakukan pelanggaran. Ia mengemas 12 kartu kuning dari tiga kartu merah.

Guillermo Giacomazzi (Lecce) dan Lopez (Cagliari) juga menerima tiga kartu merah sepanjang musim, tapi kartu kuning yang diraihnya relatif sedikit; masing-masing tujuh dan enam.


Di Liga Primer, Lee Cattermore (Wigan) menjadi satu-satunya pemain yang meraih dua kartu merah sepanjang musim. Ia juga mengoleksi sepuluh kartu kuning.

Marouane Fellaini, pemain Everton yang temperamental, menjadi pemain paling sering melakukan pelanggaran dengan koleksi 12 kartu kuning. Ia juga

Di Primera Liga Spanyol, Fernando Navarro (Sevilla) tercatat sebagai pemain paling banyak mengoleksi kartu kuning, yaitu 16. Sedangkan Fernando Amorebieta (Ath Bilbao) dan Sergio Ramos (Real Madrid) masing-masing 14 kartu kuning dari satu kartu merah. Carlos Marchena (Valencia) dengan koleksi kartu merah terbanyak sepanjang musim yaitu tiga.

Di luar data statistik itu, pers memainkan peran penting membentuk opini publik akan pemain terbaik. Kriteria penilaian tidak hanya dari performa di lapangan, tapi juga perilaku di luar lapangan.

Steven Gerrard, misalnya, boleh saja menjadi yang terbaik di lapangan. Namun perilakunya mabuk di sebuah bar, yang membuatnya diseret ke pengadilan, membuat simpati publik berkurang.

John Terry relatif tidak terdengar membuat banyak ulang di luar lapangan, tapi ia menjadi salah satu pemain Chelsea paling banyak mengemas kartu kuning.

Meski demikian selalu ada pilihan bagi publik ketika harus memilih yang terbaik di dalam dan luar lapangan. Berikut 11 di antaranya.

Penjaga Gawang

Gianluigi Buffon: Penjaga gawang Juventus ini memang bukan satu-satunya yang terbaik. Edwin van der Sar, Iker Casillas, dan Victor Valdez, memiliki reputasi sama. Namun pengaruh Buffon di klub dan timnas mungkin jauh lebih besar. Ia nyaris tidak memiliki persoalan dengan kehidupan di luar lapangan, termasuk di keluarganya.

Belakang

Giorgio Chiellini: Buffon menyebutnya salah satu defender Italia terbaik saat ini. Ia terkenal dengan tackling-nya yang keras, tapi tidak termasuk di jajaran pemain yang memperoleh kartu kuning terbanyak.

Daniel Alves: Jika Sergio Ramos (Real Madrid) dan Fernando Navarro (Sevilla) paling sering berurusan dengan wasit, Daniel Alves mungkin yang jarang berurusan dengan sang pengadil di lapangan. Di luar lapangan, reputasi Alves relatif baik, terutama di mata fans Barcelona.

Joleon Lescott: Everton beruntung memilikinya. Ia relatif memiliki kemampuan sama dengan John Terry. Namun Lescott tidak didukung dengan rekan-rekan dengan kualitas sama di sekelilingnya. Meski demikian ia salah satu pemain kunci yang memastikan Everton tidak keluar dari peringkat lima besar dalam dua tahun terakhir.

Carles Puyol: Ia bisa bermain di semua posisi di lini belakang Barcelona. Piawai menjaga lawan, tapi jarang terkena kartu kuning. Di ruang ganti dan kehidupan sehari-hari Puyol dihormati.

Gelandang

Franck Ribery: Hanya sekali dalam semusim Franck Ribery nyaris terkena kartu kuning. Yaitu di pekan-pekan terakhir Bundesliga, ketika Bayern bermain habis-habisan untuk meraih angka maksmimal. Selebihnya, ia lebih banyak dikasari lawan karena gerakannya yang eksplosif.

Lionel Messi: Dibanding Cristiano Ronaldo yang banyak ulah, Lionel Messi mungkin figur yang tak banyak menjadi sorotan. Kehidupannya sama sekali tidak pernah terekspose, karena dia cenderung tidak pernah macam-macam.

Ricardo Kaka: Ia dikenal loyal. Dihormati kawan dan lawan. Jarang mengeluh kepada wasit. Kehidupan rumah tangganya juga tak banyak menjadi sorotan, karena dia tidak pernah macam-macam.

Xavi Hernandez: Berwibawa, pujaan fans, dan hanya sesekali memprotes wasit. Santun di dalam dan luar lapangan. Ia tak tergantikan di lini tengan barcelona.

Depan

Fernando Torres: Jika Wayne Rooney menjadi striker paling banyak melakukan pelanggaran sepanjang musim lalu, dengan tujuh kartu kuning dn dan satu merah, Torres paling banyak dikasari lawan. Meski demikian ia tetap saja masih bisa mengoleksi 14 gol. Sedangkan Rooney hanya 12. Kehidupannya di luar lapangan juga tidak terlalu banyak menyita perhatian pers.

David Villa: Seperti Torres, David Villa tidak banyak tingkah di dalam dalam luar lapangan. Ia juga bukan pemain yang mudah terprovokasi pemain belakang lawan.

Tidak ada komentar untuk "Tim Fair Play 2008/2009"