Akankah CR9-Kaka-Benzema Bersinar Di Madrid?


Kebijakan Florentino Perez dengan memulai era kedua Los Galacticos membuat segenap pecinta sepakbola seluruh dunia terpecah belah, tidak terkecuali Anda.

Mereka yang terkejut dan merasa Perez telah merusak "kesucian" sepakbola, bergabung di belakang Michel Platini, yang menuding kebijakan Real Madrid dalam mendatangkan para pemain berharga selangit telah merusak sepakbola. Bersama Anda dan Platini, banyak figur terkenal sepakbola yang ikut bergabung, antara lain seperti Joan Laporta dan Franz Beckenbauer.


Mereka yang terkejut, namun masih memahami tujuan Madrid, bisa bergabung dengan kelompok Sepp Blatter. Tak banyak pengikut dalam barisan ini, selain para fans sendiri. Namun, para fans punya kekhawatiran berlebih karena periode pertama Los Galacticos tidak berakhir dengan manis.

Fans dan anggota Madrid juga pantas khawatir dengan jumlah uang yang digelontorkan Perez untuk mendanai skuad Los Galacticos II musim depan.

Tiga pemain berkelas dunia, Kaka, Cristiano Ronaldo, dan Karim Benzema, didatangkan dengan dana yang tidak kurang dari €200 juta! Lebih mengagumkan lagi, transfer Ronaldo dari Manchester United sebesar €94 juta, rekor dunia, dibayar sekaligus! Jumlah transfer tersebut belum termasuk gaji yang mereka dapatkan selama satu musim.

Apakah dana tersebut tidak menambah beban utang klub? Itu pertanyaan bagi para ahli finansial. Lebih penting lagi bagi para fans, apakah dana tersebut akan mendatangkan prestasi yang diidam-idamkan?

Ketiga nama tersebut pernah bergelimang prestasi di klub asal masing-masing.

Ronaldo total merebut delapan trofi semasa membela United, tidak termasuk satu kali juara Community Shield. Satu kali juara Liga Champions dan hattrick mahkota Liga Primer Inggris sejak 2007 hingga 2009 adalah salah satu sumbangsihnya untuk Red Devils.

Kaka mampu membawa AC Milan menyabet enam trofi. Satu kali scudetto pada 2004 dan satu kali Liga Champions, dua tahun silam, adalah prestasi puncak pemain asal Brasil ini.

Benzema lebih banyak berjaya di ajang domestik dengan ikut mengantarkan Olympique Lyon meraih empat gelar Ligue 1 Prancis dalam kurun 2005 hingga 2008.

Dari catatan pribadi, Ronaldo pernah meraih Sepatu Emas Eropa tahun lalu berkat 31 gol yang diukirnya di Liga Primer. Total gol yang diciptakan Ronaldo musim itu adalah 42 gol, jumlah fenomenal untuk ukuran pemain gelandang seperti dirinya. Berkat penampilan itu pula, Ronaldo sukses menggondol Ballon d'Or dan gelar Pemain Terbaik FIFA pada tahun yang sama.

Kaka juga menikmati gelar serupa setahun sebelum kejayaan Ronaldo. Fakta keduanya kini bermain bahu membahu dengan seragam Madrid tentu sangat menarik ditunggu.

Benzema, si jagoan lokal, baru mencatatkan gelar topskor Ligue 1 tahun lalu sebagai satu-satunya prestasi pribadi yang pantas dibanggakan. Namun, dengan usia terbilang muda, masih banyak gelar yang dapat diincar Benzema untuk memuaskan ambisinya mencapai kejayaan.

Kehadiran segenap pemain terbaik dunia diharapkan Perez dapat mewujudkan ambisi utama Madrid musim depan, yaitu Liga Champions.

Gelar kompetisi domestik, Primera Liga Spanyol, bukannya tidak perlu. Tapi, bukankah Madrid baru saja menggandeng dua gelar sebelum ditutupi kegemilangan Barcelona musim ini? Direksi White House seharusnya tak perlu terlalu cemas dengan kejayaan yang bisa mereka raih di level domestik.

Liga Champions seharusnya menjadi incaran utama, bukan hanya karena jumlah pemasukan potensial jika sukses menjuarai turnamen antarklub Eropa paling bergengsi ini. Berdasarkan perhitungan yang dilansir Forbes, Barcelona mendapatkan tak kurang dari €100 juta hanya dengan menjadi juara musim ini, kombinasi dari uang hadiah, hak siar, tiket, dan peningkatan nilai para pemainnya.

Namun, Liga Champions juga merupakan ajang yang paling pantas dirajai para pemain sekelas Ronaldo, Kaka, dan Benzema. Kini, apakah para jugador baru Madrid itu mampu mewujudkannya?

Los Galacticos periode pertama yang diawali Perez 2000 silam tak butuh waktu lama untuk kembali menjuarai Primera Liga. Setelah puasa gelar liga selama tiga musim, kehadiran Luis Figo membantu trofi liga kembali hadir di Santiago Bernabeu. Prestasi yang sama terulang dua musim kemudian.

Di kancah Eropa, Los Galacticos I hanya sukses sekali menjuarai Liga Champions pada 2002 (sukses tahun 2000 dicapai persis sebelum Perez diangkat menjadi presiden klub).

Sejak menjuarai liga 2003, Perez mundur tiga tahun kemudian tanpa mampu lagi mempersembahkan satupun gelar tambahan ke lemari trofi Santiago Bernabeu.


Tidak ada komentar untuk "Akankah CR9-Kaka-Benzema Bersinar Di Madrid?"