Sukseskah Owen Di Old Trafford?


Beberapa kali Sir Alex Ferguson membuat pengamat Liga Primer Inggris tersedak.

Contoh pertama terjadi lebih dari satu dasawarsa lalu, Alan Hansen dengan sinis menanggapi kekalahan Manchester United dari Aston Villa pada laga pembuka Liga Primer Inggris, "Anda takkan bisa menang dengan anak-anak." Pada akhir kompetisi, Ferguson dengan Class of '92 sukses meraih trofi liga pertama dalam 26 tahun.

Lalu, banyak pengamat yang meragukan ketika Fergie mengangkut pemain senior macam Teddy Sheringham dan Edwin van der Sar untuk memperkuat tim. Buktinya, Sheringham dan Van der Sar menjadi aktor kunci kesuksesan United di Liga Champions 1999 dan 2008.


Langkah tersebut kembali diulangi ketika Ferguson memboyong Michael Owen dari Newcastle United. Bukan hanya karena sang pemain adalah didikan seteru abadi United, Liverpool, tapi juga karena masalah cedera yang selalu menimpa Owen sepanjang karirnya.

Sekembali memperkuat Real Madrid saja, seperti yang dicatat The Daily Mail, karir Owen terus dirundung cedera:

2005. Tulang metatarsal Owen patah saat menghadapi Tottenham Hotspur.

2006. Sepanjang tahun ini, Owen berturut-turut menjalani operasi untuk memulihkan cedera sebelumnya, menderita benturan di kepala dengan rekan setim, dan tertimpa cedera lutut saat melawan Swedia pada Piala Dunia.

2007. Cedera pada Piala Dunia itu membuat Owen hanya bermain dalam tiga pertandingan terakhir musim 2006/07. Saat pramusim, Owen menderita cedera paha dan membuatnya absen pada pertandingan perdana musim baru. September, Owen dinyatakan menderita robekan pada otot abduktornya. November, pahanya tertarik pada laga persahabatan timnas Inggris.

2009. Owen menderita retak tulang engkel pada pertandingan melawan Manchester City. Owen juga tak cukup fit untuk membantu Newcastle terhindar dari degradasi musim lalu.

Semasa memperkuat Liverpool pada awal karirnya, Owen acap tertimpa cedera, seperti masalah hamstring yang selalu mengganggu penampilannya pada kurun 1998 hingga 2000.

Pasti bukan catatan medis itu yang membuat Ferguson tertarik mendatangkan Owen ke Old Trafford. Menurut Football365, ada beberapa alasan yang mendukung langkah Fergie.

Kedatangan Owen akan memperbanyak pilihan United di lini depan. Pascakehilangan Cristiano Ronaldo dan Carlos Tevez, Ferguson hanya memiliki Wayne Rooney, Dimitar Berbatov, serta dua pemain muda, Danny Welbeck dan Federico Macheda. Bukankah kedatangan Owen akan menciptakan persaingan, tenaga tambahan, dan pengalaman yang sangat berarti? Saat memperkuat Real Madrid, meski hanya mencetak 13 gol semusim, Owen memegang rekor rata-rata gol tertinggi dibandingkan dengan jumlah menit bermainnya.

Kedatangan Owen juga menguntungkan secara finansial. Pemain sekaliber Owen tentu tidak lagi terikat peraturan yang menetapkan klub harus mengucurkan "dana pembinaan" karena usianya sudah melewati 25 tahun. Kontrak Owen di Newcastle memang berakhir musim panas ini. Cukup dengan mengiming-imingi bonus berdasarkan penampilan, Owen mendapat tantangan untuk kembali tampil dengan permainan terbaiknya di Old Trafford. Kedua pihak sama-sama diuntungkan. Tawaran gaji tinggi sebesar £65 ribu dari Everton belum tentu sebanding dengan tantangan yang bisa didapat Owen di United.

Piala Dunia kian dekat. Jika insentif bonus belum cukup memancing Owen, ajang sepakbola terbesar di muka bumi bisa menjadi faktor pendorong utama baginya. Bermain untuk klub besar lebih membuka peluang Owen meramaikan Piala Dunia di Afrika Selatan tahun depan.

Owen masih subur. Meski jarang bermain untuk Newcastle, hanya tampil dalam 58 partai liga, Owen sukses menjaringkan 26 gol. Rasio gol yang cukup bagus, hampir satu gol setiap dua pertandingan.

Kehadiran Owen juga bermanfaat secara teknik. Kemampuan larinya dan membuka ruang dapat dimanfaatkan United dengan menempatkan Owen di lini tengah sebagai penggedor pertahanan lawan. Belum lagi faktor pengalamannya bermain bersama Rooney di timnas Inggris.

Status kewarganegaraan Owen. Transfer Owen juga akan membuat United mematuhi peraturan FIFA, jika regulasi "six plus five" diberlakukan dalam waktu dekat.

Alasan lain, pemain berusia 29 tahun ini akan menjadi teman bicara yang akrab bagi Ferguson di dalam bus tim karena keduanya sama-sama menyukai kuda. Belum lagi menurut "Hukum Pemain yang Kembali Lagi", Owen berpeluang besar menciptakan gol ke gawang Liverpool musim depan. Siap-siap saja mendengar para pecinta Liverpool menghujat bekas pemain kesayangannya ini...

Beruntunglah Indonesia karena masyarakat sepakbola nasional tergolong ke dalam kelompok paling awal yang menyaksikan aksi Owen dengan seragam United. Jika tak ada aral, pemandangan itu akan tersaji di atas rumput Gelora Bung Karno Senayan, 20 Juli mendatang.

Tapi, apakah Owen mampu mencapai sukses setinggi-tingginya bersama United musim mendatang? Akankah semua catatan di atas kertas ini terwujud? Bagaimana menurut Anda?


Tidak ada komentar untuk "Sukseskah Owen Di Old Trafford?"